Assalamualaikum ^^...
Banyak korban meninggal akibat 
cuaca dingin ekstrim yang melanda sebagian besar wilayah Eropa. Ternyata
 udara yang sangat dingin pun sangat berbahaya bagi manusia hingga 
menyebabkan kematian. Jika berada di udara yang terlalu dingin, tubuh 
dapat mengalami hipotermia. Di Indonesia hal ini bisa terjadi di daerah 
pegunungan, banyak pendaki yang hilang kemudian ditemukan dan di katakan
 tewas karena hipotermia. Lantas, bagaimana udara dingin dapat menyebabkan kematian ??
Hipotermia merupakan suatu keadaan suhu tubuh berada di bawah suhu untuk metabolisme normal, yaitu <350 C (950F). Suhu tubuh optimal adalah 36,5-37,5 C agar tubuh dapat menjalankan fungsinya. Jika terpapar oleh paparan dingin seperti udara dingin, salju dan es terlalu lama mekanisme dalam tubuh akan mempertahankan suhu dengan memproduksi panas sehingga anda tetap merasa hangat. Namun, mekanisme ini memiliki batas maksimum sehingga ketika tubuh sudah tidak mampu lagi memproduksi panas, terjadilah penurunan suhu tubuh yang ditandai dengan gejala menggigil, kulit berwarna abu-abu, tekanan darah menurun, dan terjadi kontraksi otot sebagai usaha tubuh untuk menghasilkan panas.
Gejala Hipotermia Ringan ( 32,2-35 C )
Hipotermia merupakan suatu keadaan suhu tubuh berada di bawah suhu untuk metabolisme normal, yaitu <350 C (950F). Suhu tubuh optimal adalah 36,5-37,5 C agar tubuh dapat menjalankan fungsinya. Jika terpapar oleh paparan dingin seperti udara dingin, salju dan es terlalu lama mekanisme dalam tubuh akan mempertahankan suhu dengan memproduksi panas sehingga anda tetap merasa hangat. Namun, mekanisme ini memiliki batas maksimum sehingga ketika tubuh sudah tidak mampu lagi memproduksi panas, terjadilah penurunan suhu tubuh yang ditandai dengan gejala menggigil, kulit berwarna abu-abu, tekanan darah menurun, dan terjadi kontraksi otot sebagai usaha tubuh untuk menghasilkan panas.
Gejala Hipotermia Ringan ( 32,2-35 C )
- menggigil
- Peningkatan tekanan darah
- Peningkatan denyut jantung
- Peningkatan frekuensi nafas
- Penyempitan pembuluh darah
Gejala Hipotermia Sedang ( 28-32,20 C )
- Otot kehilangan koordinasi
- Pembuluh darah berkontraksi untuk menjaga organ tubuh mendapatkan suplai darah yang membawa oksigen sehingga organ bekerja seoptimal mungkin
- Kulit mulai berubah berwarna biru di bagian bibir, telinga, jari tangan dan kaki

Gejala Hipotermia Berat ( <280 C )
Karena
 terjadi kegagalan kompensasi mengatasi suhu yang terlalu rendah maka 
organ tubuh tidak dapat bekerja secara maksimal lagi terutama jantung 
maka terjadilah perlambatan dneyut jantung, tekanan darah menurun, 
frekuensi nafas menurun. Metabolisme sel juga berhenti. Penyebab 
kematian pada hipotermia adalah kegagalan organ vutal tubuh, seperti 
jantung, paru dan otak. Terpapar dengan udara dingin terlalu lama 
menyebabkan kerja enzim dalam tubuh menjadi lambat, sehingga berpotensi 
terjadi berbagai gangguan fungsi organ tubuh. Pada stadium akhir 
hipotermia, fungsi otak mengalami penurunan sehingga seseorang cenderung
 untuk bicara melantur dan terjadi penurunan kesadaran akhirnya.
Penanganan
 hipotermia adalah untuk mengembalikan suhu tubuh ke suhu tubuh yang 
normal. Misalnya dengan menutupi tubuh dengan selimut tetapi hal ini 
untuk hipotermia ringan. Hipotermia sedang dapat dilakukan dengan 
pemberian caira vena hangat, oksigen. Sedangkan untuk hipotermia berat, 
memerlukan penanganan secara aktif seperti pemberian cairan intravena 
hangat serta oksigen dan fokus pada penanganan kardiopulmoner. Target 
peningkatan suhu 1-20 C per jam. 
^Terimakasih Sudah Baca...^
 
 
gak ada mekanisme hipotermi ya dek? :)
BalasHapus